Menyelinap ke markas produsen Jaket
Riding RESPIRO
Pertemuan dengan pemilik brand Respiro sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu saat launching expedisi Ring of Fire, malah saudaranya yang di Jakarta sudah lama menulis dan memasarakan produk biker bermerek Respiro ini di forum – forum Respiro. Range produknya mulai dari jaket, celana riding, sarung tangan riding, dan jas hujan, agak berbeda dengan produk lainnya. Keistimewaannya terletak dari cerita dibalik bahan yang digunakan, yaitu waterproof tapi breathable. Koleksi jaketnya kebanyakan untuk kebutuhan jaket riding harian yang nyaman digunakan saat panas (breathable fabric) dan banyak yang dilengkapi dengan tingkap untuk memasukan udara segar, namun saat hujan – jaket ini waterproof. Jadi hanya perlu satu jaket ini untuk segala kegiatan bermotor.
Suasana Workshop Respiro
Hari Sabtu kemarin, sudah janjian dengan pemilik nya, kebetulan aku sudah berkeinginan membuat tulisan tentang RESPIRO ini. Cerita awal muasal Respiro dimulai dari karir pemiliknya, setelah menyelesaikan kuliah di ITS Surabaya langsung berkecimpung di bidang expert textile selama bertahun-tahun sebagai pegawai di group usaha Textile. Di sini sering dikirim ke luar negeri mengikuti expo tentang textile. Di sinilah pengetahuan tentang textile dan fabric-2 yang exotis untuk kebutuhan extreme dipelajari oleh beliau. 2 Tahun yang lalu memutuskan untuk meninggalkan status pegawainya, dan akhirnya tahun lalu mulai mendesain produk-produk Respiro yang fokus pada ridingware. Saat ini gear untuk berkendaraan motor sudah siap, dan sebentar lagi untuk bersepeda akan segera di launching. Menurut beliau, mendesain bentuk jaket untuk bersepeda dan mencari fabric yang cocok, jauh lebih sulit dari pada untuk motor.
Beranjak dari kantor pusat di Cimahi, aku kemudian diajak mengunjungi workshop Respiro. Ternyata kapasitas workshop ini luar biasa, terhitung ada 30 mesin jahit tertata rapih, 3 meja besar untuk motong pola, dan beberapa mesin-2 khusus misalnya untuk membuat sambungan / jahitan jas hujan tahan air. Menurut nya, setiap bulan bisa di produksi 2.000 jaket dan 2,000 celana setiap bulannya. Dengan diperkuat oleh 50 orang pegawai, kapasitas ini masih bisa dilipat duakan karena sekarang hanya berkerja 1 long shift. Psst.. dan dari kapasitas yang ada, 30% digunakan untuk mengerjakan produk Respiro, sedangkan 70% digunakan untuk memproduksi merek terkenal untuk keperluan outdoor. Cita-2nya dengan semakin berkembangnya penjualan Respiro, maka idealnya produksi merek Respiro akan meningkat dan semakin sedikit markloan buat merek lain.
Sebagai produk pendatang baru, RESPIRO punya banyak modal untuk sukses. Selain pengalaman keliling dunia waktu berkerja menjadi pegawai dan jalur informasi bagaimana mendapatkan fabric yang mempunyai spesifikasi tertentu yang diperolehnya sewaktu ikut expo di luar negeri, juga sangat terobsesi dengan jaket buatan Dainese dan bagaimana Dainese ‘menceritakan’ tentang keunggulan fabric dan bagaiaman cara retailingnya. RESPIRO setelah mempunyai konsep yang jelas dan kapasitas produksi yang memadai, maka saatnya untuk ‘menjual’ dan ‘meracuni’ komunitas biker sebanyak-2nya. Dimulai dengan sponsorship yang lumayan wow di expedisi Ring of Fire, Respiro kini akan merambah dengan toko-2 retailernya yang akan di segera di buka di kota-2 besar di pulau jawa.
Yuk kita support produk lokal!!
#sumber : pridesonline.wordpress.com